Emas sudah dicirikan sebagai asuransi, lindung poin terhadap inflasi/keresahan/ketidakstabilan sosial, atau, lebih simpel, cuma komoditi. Tapi itu diperlakukan beberapa besar waktu, oleh kebanyakan orang, sebagai investasi.
Ini benar malahan oleh mereka yang lebih negatif dalam sikap mereka terhadap emas. “Saham adalah investasi yang lebih bagus.” Dalam kebanyakan kasus, akal yang diterapkan dan hasil kinerja mengkoreksi pernyataan hal yang demikian. Tapi premisnya salah. Emas bukan investasi.
Dikala emas ditelaah sebagai investasi, dia akan dibandingi dengan seluruh ragam investasi lainnya. Dan kemudian para teknisi mulai mencari korelasi. Ada yang mengatakan bahwa ‘investasi’ emas berkorelasi terbalik dengan saham. Tapi ada periode waktu saat saham dan emas naik atau turun secara beriringan.
Salah satu karakteristik ‘negatif’ yang kerap dinyatakan perihal emas adalah tak membayar dividen. Ini kerap dikutip oleh penasihat keuangan dan investor sebagai alasan untuk tak memiliki emas. Tapi kemudian…
Pertumbuhan saham tak membayar dividen. Kapan terakhir kali broker Anda menyarankan Anda untuk menjauh dari saham apa malahan karena tak membayar dividen.
Dividen BUKAN penghasilan tambahan. Ini adalah likuidasi fraksional dan pembayaran beberapa dari poin saham Anda berdasarkan harga spesifik pada saat itu.
Harga saham Anda kemudian disesuaikan ke bawah dengan jumlah yang pas dari dividen Anda. Kalau Anda membutuhkan penghasilan, Anda dapat menjual beberapa emas Anda secara terpola , atau saham Anda. Dalam kedua kasus, prosedur ini disebut ‘penarikan sistematis’.
Pernyataan di atas, atau beberapa variasinya, timbul tiap-tiap hari (hampir) di media keuangan. Ini termasuk publikasi yang disegani seperti Wall Street Journal. Sejak pemilihan AS November lalu, sudah timbul dalam beberapa konteks atau beberapa kali lainnya.
Pernyataan – dan tiap-tiap variasinya yang menyiratkan korelasi antara emas dan suku bunga – adalah salah. Tak ada korelasi (terbalik atau sebaliknya) antara emas dan suku bunga.
Kita tahu bahwa jika suku bunga naik, maka harga obligasi akan turun. Jadi cara lain untuk mengatakan bahwa emas akan menderita karena kenaikan suku bunga adalah saat harga obligasi turun, seperti itu juga emas. Dengan kata lain, harga emas dan obligasi berkorelasi positif; emas dan suku bunga berkorelasi terbalik.
Selama tahun 2000-11 emas meningkat dari $260 per ons ke jenjang tertinggi $1900 per ons sementara suku bunga turun dari jenjang terendah secara historis ke jenjang yang lebih rendah lagi.
Dua dekade terpisah harga emas jauh lebih tinggi yang bertentangan satu sama lain jika dipandang berdasarkan teori korelasi tingkat bunga.
Dan perselisihan berlanjut saat kita memperhatikan apa yang terjadi sesudah emas memuncak dalam tiap-tiap kasus.
Suku bunga terus naik selama beberapa tahun sesudah emas mencapai puncaknya pada tahun 1980. Dan suku bunga terus mengalami penurunan jangka panjang, dan malahan sudah menembus bilangan bulat negatif baru-baru ini, enam tahun sesudah emas mencapai puncaknya pada tahun 2011.
Dikala emas dicirikan sebagai investasi, asumsi yang salah mengarah pada hasil yang tak terduga terlepas dari logikanya. Kalau premis dasar salah, malahan akal yang paling bagus dan paling sempurna secara teknis tak akan menghasilkan hasil yang tetap.
Orang mau memiliki barang karena mereka menginginkan/menginginkan harga barang hal yang demikian naik. Tapi masuk akal. Tapi harga yang lebih tinggi untuk saham yang kita harapkan, atau sudah kita lihat di masa lalu, mewakili pengevaluasian dari peningkatan jumlah barang dan jasa dan kontribusi produktif untuk kwalitas hidup secara biasa. Dan itu membutuhkan waktu.
Selain adalah esensi bagi kebanyakan dari kita. Dan tampaknya menutupi seluruh sesuatu yang lain ke tingkat yang lebih besar. Kami tak melowongkan waktu untuk memahami dasar-dasar dasar. Hanya dipotong untuk mengejar.
Selain sama pentingnya dalam memahami emas. Tak memahami dasar-dasar dasar emas, kita perlu mengetahui bagaimana waktu mempengaruhi emas. Lebih khusus, dan secara teknis benar, kita perlu memahami apa yang sudah terjadi pada dolar AS dari waktu ke waktu (seratus tahun terakhir).
Banyak hal sudah diterapkan sebagai uang selama lima ribu tahun sejarah yang tercatat. Hanya satu yang bertahan dalam ujian waktu – EMAS. Dan perannya sebagai uang dibawa oleh pemakaiannya yang praktis dan nyaman dari waktu ke waktu.
Emas adalah uang autentik. Mata uang kertas adalah substitusi uang sungguhan. Dolar AS sudah kehilangan 98 persen nilainya (tenaga beli) selama satu abad terakhir. Penurunan poin itu bertepatan dengan waktu dengan keberadaan Bank Federal Reserve AS (perkiraan 1913) dan adalah imbas langsung dari kebijakan Federal Reserve.
Harga emas dalam dolar AS adalah cerminan langsung dari kemerosotan dolar AS. Tak ada lagi. Tak kurang.
Emas stabil. Ini konstan. Dan itu adalah uang sungguhan. Sebab emas dihargai dalam dolar AS dan karena dolar AS berada dalam situasi penurunan terus-menerus, harga emas dalam dolar AS akan terus naik dari waktu ke waktu.
Ada pengevaluasian subjektif yang terus berubah dari dolar AS dari waktu ke waktu dan pengevaluasian yang berubah ini timbul dalam poin emas yang terus berfluktuasi dalam dolar AS. Tapi pada akhirnya, yang secara khusus adalah apa yang dapat Anda beli dengan uang Anda yang, seiring waktu, semakin berkurang. Apa yang dapat Anda beli dengan satu ons emas tetap stabil, atau lebih bagus.
Dikala emas dicirikan sebagai investasi, orang membelinya (‘berinvestasi’ di dalamnya) dengan keinginan akan “mengerjakan sesuatu”. Tapi kemungkinan besar mereka akan kecewa.
Pada akhir 1990, ada banyak spekulasi mengenai efek potensial pada emas dari Perang Teluk yang akan datang. Ada beberapa lonjakan harga dan kecemasan meningkat karena tanggal sasaran untuk ‘aksi’ semakin dekat.
Hampir beriringan dengan dimulainya pengeboman oleh pasukan AS, emas mundur tajam, menyerahkan kenaikan harga yang sebelumnya terakumulasi dan benar-benar bergerak lebih rendah.
besar pengamat membuktikan perubahan haluan ini sebagai sesuatu yang mengejutkan. Mereka mengkaitkannya dengan perbuatan kencang dan tegas dari pasukan kita dan hasil yang dicapai. Tapi adalah penjelasan yang nyaman melainkan belum tentu yang cermat.
paling penting bagi emas adalah imbas perang terhadap poin dolar AS. keterlibatan yang berkepanjangan tak serta merta melemahkan tenaga relatif dolar AS.